Pages
About Me
- wawa awora
- All my life I had been looking for something, and everywhere I turned someone tried to tell me what it was. I accepted their answers too, though they were often in contradiction and even self-contradictory. I was naive. I was looking for myself and asking everyone except myself questions which I, and only I, could answer. It took me a long time and much painful boomeranging of my expectations to achieve a realization everyone else appears to have been born with: that I am nobody but myself.
Saturday 10 December 2011
janji ku buat suami
cintaku padamu ..
ibarat lautaan yang tidak bertepian..
walaupun masih punya daratan..
rinduku padamu..
ibarat angin yang tidak henti bertiup..
walau kadangnya ia menyepi seketika..
di kala ini kita berjauhan..
dan..
mindaku berputar
seiring hatiku yang bergetar..
memikirkan tentang kamu..
berulang tiap ketika..
walau tidak setiap detik .. saat..
tapi masih punya sayang..
mungkin cintaku tidak agung..
tapi masih juga cinta..
ikhlas bukan opera di pentas asmara..
kasih ini berlatar hati..
hati milikku..
ku harap kau mengerti..
mengapa punya batasan antara kita..
mengapa punya tembok yang aku sendiri tidak mampu lepasi..
kerana.. di suatu ketika nanti..
di saat diri ini menjadi yang halal bagi mu..
masih ada sesuatu yang istimewa buatmu..
wahai cintaku..
pinanglah aku dengan bismillah..
dan ku persembahkan cinta terulung buatmu..
ku berjanji..
janjiku padamu di saat kau bergelar suamiku..
gambar hiasan by google |
mengertilah diri ini..
janjiku buatmu suami
Subscribe to:
Posts (Atom)